Cerpen Rifdal A SEBELUM malam pergi. Setelah hiruk-pikuk orang meninggalkan kedai ini, aku kembali menemukan kesedihan tiba dengan gegas menghampiri. Ia duduk...
Oleh Fitri Restiana MUSIM hujan. Sudah beberapa kali Yuda membatalkan bermain bola di lapangan ujung gang. “Musim hujan begini, banyak penyakit yang...
AKU tidak suka gombal ya. Dan, memang aku tak banyak-banyak bicara denganmu, Pitha. Yang jelas, aku selalu bersemangat berangkat ke sekolah, belajar,...
BERTEMU kembali setelah 33 tahun kemudian dengan Pak Liswandi, guru SMKN 2 Bandar Lampung di sela-sela menjaga stand Bazar Buku Pekan Kebudayaan...
Cerpen Syukur Budiardjo 1) DINI hari, 30 September 1965 atau 1 Oktober 1965, di Lubang Buaya, Jakarta Timur, peristiwa mengharukan dan mengenaskan,...
Cerpen Ari Sucianto Siregar Ayah, aku beda, kenapa? ini bukan keinginan, Aku siap untuk tidak dibesarkan. (Ari, SMPN 09 Jakarta, kelas 1-III)...
PITHA yang baik, Aku tidak pernah punya keberanian mengatakan atau menuliskan perasaan-perasaanku ini padamu dulu, sejak kita masih kanan-kanak sampai sekarang, hingga...
Cerpen Ari Sucianto Siregar Senin, 27 Oktober 2003 Jl. Margonda Raya, Ramadan pertama 1424 Hijriah, pukul dua lewat tiga puluh delapan, pagi....
Oleh Udo Z Karzi AKU sedang melangkah di Jalan Amir Hamzah menuju pulang ke tempat kos di Jalan Nusa Indah Nomor 14...
Cerpen Udo Z Karzi AKU buka rahasia Minan[1] Lela. Dia adik perempuan ibu yang bungsu. Kisahnya sudah sudah lama sekali, mungkin tahun...
Komentar Terbaru