“KOK berenti sekolah, Tari? Kenapa?” Aku menyerbu Tari dengan pertanyaan begitu bel tanda pulang sekolah berbunyi dan segera menjejerinya melangkah keluar kelas....
Pitha yang baik, AKU senang kita masih ketemu di tahun pertama di SMP. Tapi, aku tak bisa berdekat-dekatan denganmu lagi. Malangnya diriku....
Pitha yang baik, Duh, lama juga aku tak meneruskan menulis surat ini untukmu. Ada keraguan juga di hatiku adakah orat-oratku ini akan...
Cerpen Rifdal A SEBELUM malam pergi. Setelah hiruk-pikuk orang meninggalkan kedai ini, aku kembali menemukan kesedihan tiba dengan gegas menghampiri. Ia duduk...
AKU tidak suka gombal ya. Dan, memang aku tak banyak-banyak bicara denganmu, Pitha. Yang jelas, aku selalu bersemangat berangkat ke sekolah, belajar,...
BERTEMU kembali setelah 33 tahun kemudian dengan Pak Liswandi, guru SMKN 2 Bandar Lampung di sela-sela menjaga stand Bazar Buku Pekan Kebudayaan...
Cerpen Syukur Budiardjo 1) DINI hari, 30 September 1965 atau 1 Oktober 1965, di Lubang Buaya, Jakarta Timur, peristiwa mengharukan dan mengenaskan,...
Cerpen Ari Sucianto Siregar Ayah, aku beda, kenapa? ini bukan keinginan, Aku siap untuk tidak dibesarkan. (Ari, SMPN 09 Jakarta, kelas 1-III)...
PITHA yang baik, Aku tidak pernah punya keberanian mengatakan atau menuliskan perasaan-perasaanku ini padamu dulu, sejak kita masih kanan-kanak sampai sekarang, hingga...
Cerpen Ari Sucianto Siregar Senin, 27 Oktober 2003 Jl. Margonda Raya, Ramadan pertama 1424 Hijriah, pukul dua lewat tiga puluh delapan, pagi....
Komentar Terbaru