KESEMPATAN pertama di hari pertama untuk menyapamu lewat begitu saja, Pitha. Hari kedua, ketiga, keempat, dan seterusnya sampai setahun kita sekelas. Entah,...
DENGAN langkah tak terlalu yakin, aku mengarahkan kaki ke sebuah ruang kelas sesuai denah gedung-gedung yang menempel di samping pengumuman siswa baru...
CUKUPLAH rasa terluka, sakit, dan kecewaku. Hanya karenamu, Pitha. Aku hendak melanjutkan perjalanan yang tentu masih akan panjang lagi. Ya, melangkah saja...
Pitha, RAHASIA hatiku padamu tetap tetap tersimpan rapi di lubuk terdalam, tersembunyi rapi di sanubari dalam waktu lama, terabadikan dalam kenangan tak...
ASTAGA, seperti mimpi ternyata benar dirimu, Pitha. Sama-sama kaget dengan perjumpaan tak diduga ini. Kalau aku sungguh tak menyangka bersua denganmu, kau…...
PITHA dambaanku, Aku merasa harapanku bisa bertemu denganmu kembali semakin kecil dan mustahil. Peristiwa demi peristiwa terus berlangsung silih berganti tak henti....
DEMIKIANLAH, Pitha, masa masa kanak dan berangkat remaja, aku tak kurang-kurang dari rasa sayang, kasih, dan cinta dari orang-orang yang mengitariku. Sungguh...
SEKOLAH, belajar, bermain ya… aku kan belum menjadi lelaki dewasa jadi belum bekerja, ke ladang, kebun atau sawah membantu orang tua menjadi...
CERITAKU masih panjang, Pitha. Aku teruskan ya. Selang beberapa hari setelah pertemuan mendadakku dengan seorang dara, melalui temanku si pengamat percewekan itu,...
PITHA yang manis, Aku benar-benar tak tahu diri. Betapa aku tak bisa mengenyahkan bayangmu. Senyummu tak lekang juga dari ingatanku. Rambutmu, hidungmu, ...
Komentar Terbaru