Charlize Theron: “Badass” Sejak Lahir

Oleh Ferdinand Dino Kasim
FILM eksyen “The Old Guard”, yang baru saja rilis di Netflix, mengukuhkan Charlize Theron (45 tahun) sebagai salah satu bintang film laga terpopuler di dunia saat ini.
Sebelumnya, Theron memang sudah pernah menjajal beberapa peran sebagai karakter perempuan jagoan di film-film seperti di film Aeon Flux, Mad Max : Fury Road, Atomic Blonde, dan The Fate of The Furious. Namun di film “The Old Guard” ini, Theron menghadapi tantangan yang lebih besar ketimbang di film-film eksyen sebelumnya.
Di film “The Old Guard”, Theron memerankan Andromache – seorang serdadu bayaran yang memiliki hidup abadi yang sudah kenyang asam garam kehidupan selama ribuan tahun.
Memerankan seorang serdadu yang memiliki pengalaman ribuan tahun, Theron harus mampu menampilkan keahlian ilmu perang pada level yang jauh mengungguli keahlian yang bisa dicapai seorang manusia biasa sepanjang usia hidupnya. Untuk memerankan Andromache, Theron harus menjalani latihan ‘hand-to-hand combat’ yang jauh lebih kompleks daripada yang pernah dijalaninya di film-film terdahulu.
Namun, tantangan semacam itu bukanlah yang pertama bagi Theron. Pada saat berperan di film daur ulang “The Italian Job” pada tahun 2003, Theron dituntut untuk bisa mengendarai mobil dengan cepat dan presisi ala pembalap ‘drift’ profesional.
Di film itu, Theron berperan sebagai satu-satunya perempuan dari sebuah gerombolan pencuri. Theron harus menjalani latihan mengendarai mobil secara intensif bersama Mark Wahlberg, Jason Statham, dan Edward Norton.
Sesungguhnya Theron bukanlah aktris laga murni, di awal kariernya ia lebih banyak bermain di film-film non laga. Kemumpuniannya sebagai aktris peran terbukti lewat penghargaan Academy Award (Oscar) sebagai aktris utama terbaik di tahun 2003 (film Monster).
Titik awal Theron menjajal peran di film eksyen terjadi pada tahun yang sama ia meraih Oscar. Film “The Italian Job” yang dibuat pada tahun 2003 itu juga menyadarkan Theron bahwa terdapat miskonsepsi berujung diskriminasi kepada perempuan di dunia film laga.
Pada saat menjalani pembuatan film “The Italian Job”, satu hal yang dirasakan Theron agak “menghina” adalah ia diminta untuk menjalani sesi latihan beberapa minggu lebih banyak daripada para aktor pria di film itu. Tindakan ‘diskriminasi’ ini membuat Theron tersulut dan tertantang untuk tampil lebih baik daripada rekan-rekan prianya.
Theron tergelak menceritakan bahwa ia akhirnya menjadi lebih jago menyetir mobil daripada para rekan aktor pria lainnya. Pada satu sesi latihan, Theron berseloroh bahwa Mark Wahlberg menepikan mobilnya untuk muntah karena merasa mual, sementara Theron mampu melakukan manuver ‘drifting’ satu putaran penuh dalam keadaan berjalan mundur – yang lazim dikenal sebagai manuver ‘reverse 360’ – tanpa merasa pusing sedikitpun.
Ada asumsi yang muncul bahwa untuk bisa melakukan yang dilakukan oleh Theron, seseorang haruslah tidak mengenal rasa takut. Kenyataannya, Theron mengaku bahwa ia selalu merasa takut saat ia akan memulai sebuah proyek baru. Menurut Theron, kreatifitasnya justru berawal dari rasa takut yang ia rasakan.
Sejak mulai membintangi film laga pertamanya, muncul semacam “tekad” di dalam diri Theron untuk mengejar peran-peran perempuan kuat di dalam film-filmnya untuk menguji batas dirinya. Ini adalah awal mula evolusi terciptanya Charlize Theron yang “badass” di layar lebar.
Kelekatan citra Theron dengan dunia otomotif di beberapa film yang dibintanginya, membuat Netflix menyetujui kerjasama dengan Theron menelurkan ‘reality show’ berjudul “Hyperdrive” pada tahun 2019.
Pada dasarnya “Hyperdrive” adalah lomba halang rintang yang dilakukan para pesertanya sembari menyetir mobil ! Tim “Hyperdrive” mencari para pembalap amatir berbakat dari seluruh penjuru dunia dan mengadu keahlian mereka di arena. Jika anda menyukai tontonan “American Ninja Warrior” dan “Fast and Furious”, anda akan menyukai “Hyperdrive”.
Charlize Theron lahir dan dibesarkan di Afrika Selatan. Ayahnya adalah seorang mekanik mobil dan menularkan kecintaannya terhadap mobil kepada putrinya. “Anda menyadari bahwa Anda terlahir dari keluarga yang istimewa, jika pada saat Anda berusia 8 tahun Anda sudah memahami apakah itu busi dan apa fungsi busi pada kinerja sebuah mobil,” papar Theron sembari tertawa.
“Saya sangat mencintai mobil, ayah saya membuat sebuah gokart mini untuk saya kendarai di saat saya kecil. Saya sering melakukan balapan dengan gokart itu dan mengalahkan anak-anak laki-laki lain dalam lomba.”
Transformasi layar lebar Charlize Theron dari seorang aktris watak menjadi aktris laga mungkin adalah ‘suratan takdir’ yang memang selayaknya terjadi. Karena karakter ‘jagoan’ mungkin memang merupakan salah satu karakter inheren pada dirinya.
Sisi “jagoan” Theron sempat terlihat pada saat promosi film “The Old Guard”, dimana Theron menyentil aktor laga kawakan Steven Seagal yang disebutnya sebagai pria gemuk yang tidak bisa berkelahi. “Ia tidak bersikap baik kepada perempuan, saya tidak masalah berbicara jelek mengenai dia (Steven Seagal),” ujar Theron. []
Ferdinand Dino Kasim, dokter gigi, pecinta film, praktisi mixed martial art
