Human

Insya Allah

Oleh Gufron Aziz Fuadi

UNGKAPAN atau frasa insya Allah pernah populer ketika diucapkan oleh Jo Bidden saat debat capres AS dengan Donald Trump.

Beberapa waktu lalu sempat agak populer ketika ada seorang profesor doktor yang menjabat rektor sebuah PTN mengunggah tulisannya di akun medsosnya betapa tidak sukanya dengan frasa frasa barakallah, qadarullah, insya Allah dan…

Di kalangan masyarakat juga frasa insya Allah juga mengalami penurunan nilai. Karena insya Allah sering dijadikan ungkapan untuk menyamarkan atau menghaluskan jawaban tidak.

Kalau kita menjawab, insya Allah untuk suatu janji yang kita buat,  tidak jarang kawan kita bilang, jangan insya Allah dong. Padahal, jawaban insya Allah adalah jawaban yang benar, tepat dan tercantum dalam Alquran. Ini terjadi karena insya Allah sering dipakai secara main-main bahkan untuk ngeles.

Insya Allah artinya adalah, “Jika Allah menghendaki.” Para ahli tafsir menyebutkan bahwa frasa Insya Allah di antaranya  terdapat dalam Surat Al-Kahfi. Frasa tersebut dimaksudkan untuk menegur Nabi Muhammad SAW ketika menjanjikan sesuatu tanpa menyebutkan frasa, insya Allah.

Ceritanya, beberapa orang kafir Makkah melakukan perjalanan menuju Yastrib (Madinah) untuk konsultasi dan studi banding bagaimana menghambat perkembangan dakwah Islam kepada pendeta Yahudi yang lebih tahu tentang agama langit. Kemudian pendeta tersebut menitipkan tiga pertanyaan kepada orang-orang kafir Makkah untuk disampaikan kepada Muhammad.

Apabila Muhammad bisa menjawab tiga pertanyaan itu, maka Muhammad benar-benar seorang Nabi. Sehingga, untuk mengkonfirmasi klaim kenabian Muhammad, pendeta Yahudi itu ingin agar Muhammad menjawab tiga pertanyaannya.

Maka orang-orang Makkah itu pun kembali dan menyampaikan tiga pertanyaan tersebut kepada Nabi Muhammad dan Nabi langsung menyampaikan bahwa ia akan menjawabnya esok hari. Akan tetapi, wahyu Allah tidak kunjung turun, hal ini dilakukan Allah semata-mata sebagai pelajaran agar Muhammad tidak mudah menjanjikan suatu hal. Karena segala sesuatu terjadi atas kehendak Allah disamping untuk menegaskan bahwa apa yang disampaikan oleh nabi adalah wahyu Allah  bukan karangannya sendiri.

Baru setelah menunggu 15 hari Malaikat Jibril datang  membawa empat wahyu Allah kepada Nabi Muhammad. Wahyu pertama berisi perintah mengucapkan Insya Allah (surat al-Kahfi ayat 23-24) dan tiga wahyu lainnya berisi tiga jawaban atas tiga pertanyaan.

“Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan terhadap sesuatu: sesungguhnya saya akan melakukan ini besok, kecuali dengan menyebut, ‘Insya Allah’ dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan katakanlah: ‘mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya daripada ini.”  (Al-Kahfi: 23-24)

Pertanyaan pertama yang diajukan oleh Pemimpin Quraisy adalah kisah tentang para pemuda yang meninggalkan kaumnya pada zaman dahulu. Nabi Muhammad menjawabnya dengan surat al-Kahfi ayat 9 sampai 25. Kisah ini masyhur dengan sebutan kisah Ashabul Kahfi yang tertidur di dalam gua selama lebih dari tiga ratus tahun dengan ditemani seekor anjing yang setia.

Pertanyaan kedua adalah kisah tentang seorang petualang yang berhasil menjelajahi ujung bumi di timur dan barat. Nabi Muhammad menjawabnya dengan surat al-Kahfi ayat 93 sampai 99 yang berisi tentang kisah seorang petualang besar yang bernama Dzulqornain. Tak hanya tentang perjalanannya dari barat hingga timur, tetapi juga menyebutkan perjalanan misterius di antara dua gunung tempat terdapatnya Ya’juj dan Ma’juj.

Sedangkan pertanyaan ketiga adalah tentang hakikat ruh. Nabi Muhammad menjawab pertanyaan terakhir ini dengan surat al-Isra’ ayat 85. Ayat ini menjelaskan bahwa urusan ruh adalah hal di luar jangkauan pikiran manusia. Kalaupun ada manusia yang mengetahui masalah ruh, itu sedikit sekali (ilmunya).

Kalau ada yang mengakui punya ilmu tentang ruh termasuk memanggil ruh bisa dipastikan itu bohong. Itu bukan ruh tapi jin.

Jadi, ungkapan Insya Allah dimaksudkan untuk mencegah kita dihadapkan dalam masalah karena kelalaian dan menyerahkan sejak awal apa yang bakal terjadi kepada Allah.

Insya Allah itu serius, bukan main main apalagi ngeles.

Wallahua’lam bi shawab. []

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top