Sosok

In Memoriam Subki E. Harun

TERUS terang, buku ini saya ambil diam-diam saja dari meja salah seorang redaktur Lampung Post, tempat saya bekerja dulu, pada pertengahan tahun 2013. Tak lama setelah saya baca berita tentang peluncuran buku ini.

Saya samperin Sudarmono, dia juga redaktur kala itu. “Ini buku bagus banget. Kertasnya luks, fullcolour. Sayang, tanpa penerbit, tidak ber-ISBN, dan tak ada sentuhan editor,” kata saya.

Buku saya ambil lagi setelah Mas Dar membolak-balik dan membaca cepat. Buku bagus harus diselamatkan. Hehee…

Tak lama kemudian, Sudarmono, ketak-ketik. Jadilah Nuansa berjudul “Subki”.

Benar, buku Perjalanan Hidup Seorang Anak Desa ini adalah otobiografi Subki E Harun– sebagaimana pengakuan penulisnya, ditulis sebagai pengisi waktu luang di usia manula di masa pensiun untuk tambahan pengetahuan bagi anak cucu, cicit, dan keluarga besarnya.


Otobiografi dibuka dengan gambaran Belambangan Umpu, Way Kanan, desa kelahiran Wakil Gubernur Lampung (1980–1990) ini. Bab-bab selanjutnya, sangat berkisah tentara Jepang yang masuk Indonesia, Indonesia merdeka, bersekolah dan kuliah di Universitas Gadjah Mada, mudik sampai meraih gelar sarjana.

Perjuangan pria kelahiran 24 Mei 1937 ini pun dimulai dengan terbentuknya Provinsi Lampung pada 1964, lalu menikah, pindah kerja ke Kantor Gubernur Lampung, meniti karier di Pemprov Lampung sejak zaman Gubernur Z.A. Pagaralam (1966-1975), Gubernur Sutiyoso (1972-1977), Gubernur Yasir Hadibroto (1978-1988), pendirian Bank Bukopin, pembangunan Dermaga Pelabuhan Bakauheni, menjadi Wakil Gubernur Lampung, membangun Islamic Centre, membina perguruan tinggi, termasuk Universitas Lampung, dst… sempat menjadi anggota DPR dan terus tak pernah berhenti beraktivitas.


***

Baru saja, Kamis, 9/7/2020, kami, saya dan Adolf Hidayatullah, berbincang-bincang tentang sepakbola Lampung, Badak Lampung FC, dan peran Subki E Harun dalam pendirian Stadion Pahoman, Bandar Lampung, yang menjadi ‘kandang’ klub sepakbola legendaris Lampung, Jaka Utama.
Sehari kemudian, saya mendapat kabar  pejuang tak kenal lelah ini berpulang ke ramatullah di RSUD Abdul Moeloek, Jumat, 10/7/2020 pukul 21.40.

Innalillahi wainna ilaihi rajiun. Pergilah dengan tenang, Pak Subki. Amalmu dalam membangun Lampung dan kemanusiaan menjadi bekal terbaik bagimu mencapai kampung akhirat. Amin. []

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top