Sosok

Hensyl Thomas Riska: Tak Mau Buahnya Jatuh Jauh dari Pohonnya

Oleh Muhammad Alfariezie

MENYELESAIKAN berbagai pekerjaan sebagai Branch Manager di salah satu bank sembari mengurus empat orang anak tentu saja tidak mudah. Mestilah pandai-pandai membagi waktu, tenaga dan pikiran agar urusan rumah tangga dan kantor tidak terbengkalai. Tapi, Hensyl tak pernah ragu atau mengeluh dalam menjalani profesi sebagai perempuan karir dan ibu rumah tangga. Sejak kecil, dia telah ditanamkan kesederhanaan dan pendidikan dari guru dan orang tua.

Hensyl kecil, tepatnya ketia berusia lima tahun, adalah anak yang cukup aktif. Dia terbiasa bermain hingga berenang bersama kawan-kawan sebayanya di sungai daerah Kalimantan Utara. Secara tak langsung, tentu saja ini berpengaruh bagi kehidupannya.

Dari segi pendidikan sekolah, perempuan yang menyukai matematika dan novel ini pun terbilang anak yang cerdas dan kerap menjadi yang pertama jika dibangding kawan-kawannya. Ranking satu, dua atau tiga di dalam kelas adalah hal yang lumrah.

“Pekerjaan Rumah (PR) yang diberikan guru selalu saya kerjakan di siang hari. PR itu harus sudah sampai ke kawan-kawan, kalau bisa sebelum malam. Saya memang suka memberi contekan. Karena itu, membuat saya menjadi yang terdepan dalam menemukan hal-hal baru,” katanya di Kafe Kopi Tanow, Puncak Mas.

Dalam mendidik anak, Hensyl selalu melakukan pendekatan logika. Menurutnya, anak-anak sekarang akan lebih tergugah jika diberi cerita-cerita dan perbandingan. Tapi, Hensyl tak pernah segan untuk memarahi sang anak jika kedapatan terlalu asyik main game sehingga melupakan kebersihan seperti mandi atau mengerjakan tugas-tugas dari sekolah.

Apa yang ia berikan kepada anak-anak pun membuahkan hasil. Saat ini, meski masih sekolah. Tapi, salah satu anaknya telah membangun bisnis sendiri. Modalnya pun bukan dari orang tua. Melainkan, hasil tabungan.

“Saya tidak mau kalau anak-anak seperti buah yang jatuh tapi jauh dari pohonnya. Minimal tidak jauhlah dari pohonnya. Untuk itu, saya selalu mengajarkan mereka jika ingin membeli sesuatu yang paling diinginkan maka mesti berusaha sendiri. Kalau belum punya penghasilan, ya minimal menabung,” ungkapnya.

Menjalani hidup sebagai ibu rumah tangga dan perempuan karir serta mengurus bisnis memang tidak mudah. Tapi, Hensyl Thomas Riska sudah membuktikan kalau itu bukanlah hal sulit jika tulus dilakukan.  (LN-3/Muhammad Alfariezie)



BIODATA
Nama: Hensilyana Berthy
Suami: Thomas Riska
Tempat/tanggal lahir: Kalimantan Utara, 27 November 1979
Pekerjaan: Branch Manager PT Bank Danamon Indonesia
Pendidikan:
1.  S1 Teknik Sipil, Universitas Atmajaya, Yogyakarta
2.  S2 Magister Managemen Universitas Bandar Lampung

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top