Human

Asyik Bersantai di Lapangan Kalpataru

Oleh Muhammad Alfariezie

TIDAK salah jika Kecamatan Kemiling, Bandar Lampung berbangga karena memiliki tempat yang asyik untuk berolahraga, berjualan, menikmati suasana pagi dan sore sembari menghirup udara segar hingga membeli beraneka jajanan yang murah meriah, ikan cupang hingga mainan anak-anak seperti balon-balon yang terbuat dari busa sabun. Di Jalan Teuku Cik Ditiro, Langkapura, terdapat ruang terbuka hijau. Namanya Lapangan Kalpataru. Di sana, masyarakat akan menikmati berbagai makanan seperti somay, bakso malang, jeruk yang murah meriah serta es dan minuman hangat yang menyegarkan sambil menyaksikan orang-orang berolahraga.

Lapangan Kalpataru berdampingan dengan kantor Kantor Camat Kemiling, Subsektor Kepolisian Kemiling, dan Kantor Kelurahan Beringinraya. Keamanan di sana sangat terjagaga. Tidak pernah ada laporan tindak kriminal di sini. Tak penah yang olahraga kehilangan motor hingga dompet. Para pedagang pun merasa aman dan nyaman karena tak pernah terlihat ada pemalakan.

Suasana Lapangan Kalpataru sebagaimana daerah-daerah yang menenteramkan. Orang-orang tidak terlihat murung dan lingkungannya pun asri.

Kemiling memang terletak di daerah perbukitan. Ruang terbuka hijaunya pun bernuansa pegunungan. Pohon-pohon besar dan rindang masih tumbuh di dalam lapangan Kalpataru. Itulah sebab kenapa ramai para pedagang dan yang berolahraga.

Pengunjung Kalpataru





Arena bermain anak di Lapangan Kalpataru.

Puluhan atau mungkin ratusan orang hampir setiap sore selalu mengunjungi lapangan Kalpataru yang asri dan bersih ini. Letaknya yang strategis menjadi faktor utama lapangan hijau atau yang dulu sempat dikenal sebagai stadion mini ini selalu dikunjungki berbagai masyarakat dari berbagai etnis.  Ada yang sekedar menikmati pemandangan, berkasih-kasih, berolahraga, membeli beraneka makanan, membeli buah hingga membeli ikan cupang serta makanannya.

Orang-orang yang datang ke lapangan Kalpataru berasal dari berbagai kelurahan. Ada yang dari Beringin Raya, Pinang Jaya, Beringin Jaya, perumahan Wisma Mas hingga daerah perbatasan Bandarlampung dan Pesawaran, yakni Sinar Banten dan Bukit Kemiling Permai. Bukan karena lapangan Kalpataru asri dan bersih saja. Tapi, sebab ruang terbuka hijau Kemiling hanya di sini.

Ruang terbuka hijau ini memiliki berbagai sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan masyarakat. Selain lapangan berumput hijau, lapangan Kalpataru memiliki bangku-bangku panjang yang dapat dimanfaatkan ketika lelah berolahraga atau untuk menonton pertandingan sepak bola. Memang ukuran bangku-bangku di sana tidak begitu panjang dan lebar. Paling hanya memuat tiga sampai empat orang yang memiliki berat 63 kg dan tinggi 173 cm saja. Selain itu, jumlahnya tidak terlalu banyak. Tapi, bagi masyarakat cukup.

“Sebagai warga Kemiling, saya bersyukur memiliki ruang terbuka hijau seperti lapangan Kalpataru. Buat saya pribadi kebersihan lapangan ini harus diutamakan agar masyarakat dapat mengambil hikmah di balik keindahan tempat ini,” kata Abriani, perempuan berkulit langsat, berwajah oval yang memiliki senyum pipit di sebelah kanan pipinya.

Bisa tempat joging.

Hampir setiap sore Abriani berolahraga di lapangan Kalpataru. Rutinitas yang padat sebagai pegawai di salah satu perusahaan swasta membuatnya tak bisa meremehkan kebugaran fisik. Nah, menurutnya ruang terbuka hijau ini adalah tempat yang nyaman dan murah meriah untuk selalu merawat kesehatan tubuh. Abriani tidak perlu banyak keluar uang untuk menyewa tempat Gym atau mengeluarkan ongkos untuk pergi ke PKOR Way Halim atau Stadion Pahoman. Cukup berjalan satu kilometer dari rumahnya, Abriani sudah sampai di lapangan Kalpataru.

“Pulang kerja saya langsung ke sini setelah makan sedikit untuk menutrisi tubuh. Badan saya terasa sakit kalau tidak olahraga. Selain itu susah tidur. Alhamdulilah di kemiling ada lapangan Kalpataru. Jaraknya yang dekat dari rumah adalah faktor utama saya selalu ke sini,” ujarnya yang hari itu memakai seragam olahraga serba putih.

Hari favorit Abriani berolahraga di Kalpataru adalah Sabtu dan Minggu. Dua hari itu dia libur kerja. Menurutnya, selain karena libur, pada Sabtu dan Minggu, orang yang berolahraga lebih ramai dari hari biasa. Kalau ramai maka dia lebih semangat dalam berolahraga.

Mengajak Keluarga ke Kalpataru

Lapangan Kalpataru tidak hanya dikunjungi satu hingga dua orang atau teman dan yang berpacaran. Tapi, ada juga kepala rumah tangga yang mengajak anak dan istrinya untuk hidup sehat. Sabtu dan Minggu adalah waktu dia mengajak keluarganya untuk lari-lari kecil di lapangan Kalpataru.

“Saat ini kan ekonomi kita sedang krisis setelah Indonesia mengalami Pandemi. Untuk liburan ke tempat-tempat yang menerapkan biaya masuk tentu saya harus berpikir dua kali. Alternatif liburan keluarga yang murah meriah bahkan gratis ya di Kalpataru,” ujar Aries yang saat itu sedang beristirahat setelah lari sebanyak sepuluh putaran lapangan Kalpataru bersama anak dan istrinya.

Aries adalah salah satu pengunjung Kalpataru yang selalu berolahraga dan mencicip makanan dan minuman yang ada di sana. Selain murah meriah, faktor X Aries mengajak anaknya makan di sana adalah karena ramai dan suasana asri lapangan Kalpataru. Anak dan istrinya pun senang makan di sana.

Menu favorit Aries dan keluarga adalah Bakso Malang dan Thai Tea. Harga yang murah meriah serta fasilitas meja dan kursi adalah alasan Aries memilih jajanan tersebut. Kalau soal rasa, bagi Aries tak jauh berbeda dengan yang ada di pinggir jalan atau yang sering lewat perumahannya yang terletak di Jalan Beringin Raya 1.

“Anak dan istri saya mah tidak terlalu penting masalah makanan dan minuman. Yang penting bagi mereka adalah saya selalu menyempatkan waktu bersama mereka. Ya meski hanya mengajak mereka menikmati suasana dan jajanan di ruang terbuka hijau lapangan Kalpataru,” ujarnya usai menghabiskan satu porsi bakso malang. Terlihat rautnya masih kepedasan walau telah menyeruput segelas thai tea rasa original. Aries mewakili keluarganya mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah kota Bandarlampung yang telah menuaikan janjinya untuk membangun ruang terbuka hijau sampai merawat lapangan Kalpataru ini. Menurutnya, Kemiling menjadi tempat yang hidup dan daerah yang ramai karena memiliki ruang terbuka hijau. Setiap sore orang-orang dari berbagai kelurahan berkumpul di sini untuk melakukan sesuatu guna kesehatan tubuh. Selain itu, menurut Aries, ruang terbuka hijau ini telah membangun image Kemiling dari daerah yang dulu hanya semak belukar dan hutan, kini menjadi daerah yang memiliki karakteristik tersendiri. []  

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top