Human

Segera Hadir! Kelas Bahasa Lampung Daring via Zoom

KABAR gembira bagi siapa saja yang ingin belajar Bahasa Lampung, Kelas Bahasa Lampung (KBL) membuka kursus daring untuk angkatan pertama, dimulai di Hari Kebangkitan Nasional, 20 Mei 2022.

KBL diadakan setiap Jumat pukul 19-20 WIB dan terbuka untuk semua orang–lintas umur, daerah bahkan negara. Siapa saja boleh ikut!

Kelas ini fokus pada latihan dan roleplay percakapan di berbagai setting seperti di restoran, kafe, rumah, sekolah dll. Kontribusi 100K per orang untuk 10 kali pertemuan.

“Awal gagasan mengadakan kelas ini sebenarnya karena ada permintaan dari keluarga,” jelas Rilda A. Oelangan Taneko, pengagas KBL yang sejak 2005 menetap di Eropa. “Dalam proses penulisan silsilah keluarga Doeloe Boemi yang memang tersebar di berbagai daerah dan negara, beberapa saudara menyatakan keinginan mereka untuk belajar Bahasa Lampung.”

“Aku pikir ini sesuatu yang sangat positif. Apalagi Bahasa Lampung masuk dalam daftar bahasa terancam punah yang dibuat UNESCO. Kuota kursi 25 orang untuk kelas angkatan pertama langsung penuh dalam waktu 24 jam,” ujarnya.

Menurut Rilda,  untuk angkatan kedua, yang akan dimulai Agustus, sudah 14 orang yang mendaftar, termasuk penulis Fitri Restiana dan dosen-dosen senior seperti Ari Darmastuti dan Jauhari Zailani. “Ini menandakan tingginya kecintaan publik pada Bahasa Lampung dan budaya Lampung pada umumnya.”

Salah seorang senior dari keluarga Doeloe Boemi, Hj Syafariah Widianti ZP, yang biasa disapa dengan nama Atu Ayi menyambut gembira inisiatif ini.

“Alhamdulillah banyak sanak famili yang ikut. Artinya, mereka tidak lupa bahasa ibu kita. Mudah-mudahan dengan belajar dan sudah bisa Bahasa Lampung, kita juga ikut melestarikan bahasa daerah kebanggaan kita, dan hendaknya bisa dipergunakan terus biar makin pintar,” pesan Atu Ayi yang pernah mewakili Indonesia di kejuaraan dunia bowling di London ini. Atu Ayi juga pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Kesenian Lampung dan menjadi anggota DPRD Provinsi Lampung.

KBL akan diampu oleh Udo Z Karzi, jurnalis-cum-penulis dan pemenang dua kali Rancage Award untuk Sastra Lampung.

“Alhamdulillah dengan kegigihan Rilda, Dolop, dkk dalam waktu tidak terlalu lama lagi KBL segera terselenggara,” ujar Udo Z. Karzi.

Program ini, kata Udo, menjadi angin segar bagi pengembangan Bahasa Lampung. Melalui KBL ini, setidaknya diperkenalkan, disegarkan kembali kata-kata, ujaran-ujaran, dan nilai-nilai yang terkandung dalam Bahasa Lampung.

“KBL setidaknya melengkapi usaha-usaha yang telah dilakukan berbagai pihak dalam mempertahankan, melestarikan, dan mengembangkan bahasa dan sastra Lampung,” kata Udo.

Harapannya, dia lagi, setelah ini bahasa dan sastra Lampung tidak semakin kesepian di rumahnya sendiri. Bahasa dan sastra Lampung semakin dikenal, dicintai, dan mengalami kemajuan yang signifikan.

Selain kelas tertutup, KBL juga menawarkan forum gratis yang terbuka untuk umum. Forum bincang-bincang ini akan dimulai setelah kelas, via daring dan luring di Lamban Akas, tiap Jumat jam 20 WIB. Lamban Akas dinahkodai oleh jurnalis-cum-pegiat kebudayaan Adolf Ayatullah Indrajaya atau yang sering disapa ‘Bung Dolop’.

Para pembuat konten seperti Nay Wildayana Zakki dan Angga ‘the Potter’ Rinzanie II juga akan ikut meramaikan KBL.

“Untuk semua yang ingin belajar bersama di KBL, silakan hubungi kami ya. Seperti peribahasa Lampung: Mak ganta kapan lagi, mak ram sapa lagi. Kalau bukan sekarang kapan lagi, kalau bukan kita siapa lagi,” pungkas Rilda yang bisa dihubungi di email rildataneko@yahoo.com, IG rildataneko dan Fb Rilda A Oe Taneko ini. []

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top