Menulis Jelas, Lugas, dan Detail
KESEKIAN kalinya, saya ditanya, “Siapa pengarang favoritmu atau yang membuatmu suka membaca dan kemudian mendorongmu untuk mulai mencoba menulis?”
Biasanya saya jawab dengan mengambang, “Terlalu banyak. Semua pada bagus-bagus.”
Tapi, jawaban saya itu sebenarnya bohong.
Setelah obrol-obrol dengan Dahta Gautama beberapa hari lalu, kayaknya saya perlu jujur (kacang ijo😂) bahwa tiga pengarang yang banyak “mengajari” saya menulis–meskipun tak pernah bertemu muka atau kuminikasi–adalah Motinggo Busye, Fredy S, dan Enny Arrow.
Ketiga orang itu jago cerita. Penggambaran dan deskripsi kisah, peristiwa, dan tokoh sangat gamblang-berimbang dan karenanya menjadi menarik, basah, dan menghanyutkan…🤣🤣 Dari ketiganya, kita bisa belajar menulis jelas, lugas, dan detail.
Beruntunglah saya menjadi generasi yang sempat dibesarkan dengan kemewahan novel-novel pop dan stensilan sebelum “dipaksa” baca teori-teori sosial karena harus ikut ikut kuis, mid, dan semesteran waktu kuliah dulu.
Akibatnya, saya suka nulis ngaco.
Tabik. []
