Sajak-sajak Syukur Budiardjo
MUARA
Tuhan,
Engkau muara segala status luka.
Cibinong, Februari 2022
SENJA MENENGOK FAJAR
/1/
Senja itu hampir
Fajar itu mengalir
/2/
Senja itu dekat
Fajar itu cepat
/3/
Senja itu diam
Fajar itu gram
/4/
Senja itu tua mrona
Fajar itu balita memesona
/5/
Oh, senja itu memanggilku pulang
Oh, fajar itumengajakku bertualang
Jakarta, November 2021
KERETAKU
Di Stasiun Jakarta Kota
Keretaku lelah rupanya .
Aku sendiri letih mendaki.
Memburu rida Illahi Robbi.
Di waktu kecil kereta api uap.
Menghunjam di hati rapat mendekap.
Bagaikan kereta api aku berjalan.
Kadang kencang kadang perlahan.
Pagi ini keretaku melaju kencang .
Menembus gelap yang kian terang .
Aku menuju ke belantara ibukota.
Mengemas ikhlas yang kian renta.
Jakarta, 16 Maret 2022
SUBUH MENYULUH
Subuh menyuluh. Melabuh malam.
Yang rapuh. Aku menggigil.
Berkawan doa yang mungil.
Di dalam kereta tersedan.
Memanggil nama-Nya. Perlahan.
Depok, 28 Februari 2022
SELALU SAJA BEGITU
Siang dipeluk malam
Malam dijemput pagi
Selalu saja begitu
Dari waktu ke waktu
Bunga-bunga tafakur
Buah-buah bersyukur
Akar-akar berdoa lirih
Batang-batang bertasbih
Daun-daun membaca firman-Mu
Dahan-dahan menyebut asma-Mu
Ranting-ranting mengeja nama-Mu
Pohon-pohon melafalkan kebesaran-Mu
Ketika datang takdirnya luruh dibelai bumi
Runtuh digoncang angin pancaroba
Rebah ditikam para serangga
Terpuruk karena ditebang atau digergaji
Meski begitu
Bungamu menyejukkan
Buahmu menghidupkan
Akarmu menguatkan
Meski begitu
Batangmu mengukuhkan
Daun-daunmu meneduhkan
Dahan dan rantingmu menyatukan
Siang dipeluk malam
Malam dijemput pagi
Selalu saja begitu
Dari waktu ke waktu
Cibinong, 7 Oktober 2021
TINJU
BUAT PAK GURU
—
In memorium Ahmad Budi Cahyono
Sebuah tinju mengantarkanmu
Ke negeri abadi. Kampung rindu
Ketika bara kesumat membakar
Muridmu hingga jiwamu dimakar
Sebuah tinju buat Pak Guru
Adalah duri yang ditancapkan
Oleh zaman kian mengharu biru
Dari kegilaan yang dikeramatkan
Cibinong, 2 Februari 2022
———
Syukur Budiardjo, penulis dan pensiunan guru ASN di DKI Jakarta. Alumnus Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni (FPBS) Jurusan Bahasa Indonesia IKIP Jakarta. Menulis artikel, cerpen, dan puisi di media cetak, media daring, dan media sosial. Kontributor sejumlah antologi puisi. Menulis buku kumpulan puisi Mik Kita Mira Zaini dan Lisa yang Menunggu Lelaki Datang (2018), Demi Waktu (2019), Beda Pahlawan dan Koruptor (2019), buku kumpulan esai Enak Zamanku, To! (2019), dan buku nonfiksi Strategi Menulis Artikel Ilmiah Populer di Bidang Pendidikan Sebagai Pengembangan Profesi Guru (2018).