Eva Yuri


APALAH arti sebuah nama. Ah, tidak begitu juga. Saya selalu punya perhatian dengan nama-nama bagus. Terlebih dari nama bagus ini telah lahir karya-karya yang — setidaknya menurut saya — berkualitas dan membuat saya terkagum-kagum.
Meskipun tak ada jaminan nama bagus akan melahirkan karya atau minimal perilaku bagus.
Entah, tiba-tiba saya teringat dengan sebuah nama yang mungkin sudah dilupakan si empunya nama.
Dulu ketika kos di Kompeks Nusa Indah 14, Pakis Kawat, Bandar Lampung, kami suka juga bermain-main dengan radio. Maksudnya, menjadi pendengar atau fans radio, dan sesekali ikutan copy darat, … apalah namanya ketemuan sesama pendengar radio.
Eva Yuri, begitu nama keren teman saya. Ahai… nama yang bagus. Teman-teman radio tak kan tahu siapa nama aslinya. Di radio, Eva Yuri sering disebut, disapa, disalam-disalami, dikirimi lagu dan puisi.
Saya tak tahu persis. Beberapa orang yang datang ke kosan berkata ingin ketemu Eva Yuri.
Dan, diam-diam saya pun bikin nama Yuli Karnaty. Bukan nama udara, melainkan untuk keperluan nyamar di dunia tulis-menulis dan surat-menyurat.
Nama Yuli Karnaty lumayan ngetop juga. Maksudnya, bagus juga dijadikan tempat curhat, menyatakan perasaan, atau apalah. Tinggal saya yang pusing juga harus ngarang dengan sudut pandang perempuan. Hahaa…
Eva Yuri, Yuli Karnaty … kedua nama ini lumayan lama bertahan.
Sampai kemudian, datanglah penghuni kos baru di Kompleks Nusa Indah 14. Olala… namanya aseli, Yuri Dulloh.
Bubar deh!
Pemilik nama Eva Yuri kapok. Dia tak mau lagi nama itu.
Sementara, Yuli Karnaty… diam-diam juga mulai menghilang. Capek jadi perempuan. Hiks
Terlebih sekian tahun kemudian, di Lampung Post saya ketemu dan di dunia sastra saya menjumpai Yuli Nugrahani
.
Jadi malu kan! []
* Mohon maaf, gambarnya bukan Eva Yuri. Cuma ilustrasi, dicolong dari google image.
