Pustaka

Menyelami Sastra dan Refleksi Spiritualitas

BUKU, bagi saya, tetap suatu kemewahan. Saya selalu ingin membaca dan mengoleksi banyak buku, tetapi sebanyak itu pula tidak terjangkau oleh saya karena berbagai hal.

Maka, suka cita saya terima dua buku ini. Pertama, Sastra dan Jendela-jendela Diri Manusia: Kumpulan Catatan Kecil tentang Karya Sastra karya Alexander Aur (Jivaloka Mahacipta, Yogyajarta, 2020). Buku ini disampaikan sastrawan Yuli Nugrahani di Dewan Kesenian Lampung (DKL), Minggu, 18/4/2021. Ada 11 buku sastra yang dikaji Alexander Aur dalam buku setebal 266 halanan ini. Salah satunya, buku Daun-daun Hitam kumpulan cerpen Yuli Nugrahani dan Sketsa Dana E Rachmat (Indepth Publishing, Bandar Lampung, 2014).

Dengan berendah hati, Alexander Aur mengatakan ke-11 tulisan yang terhimpun dalam buku ini bukan kritik sastra. Dia menyebutnya hasil pembacaan mendalam atas beberapa karya sastra. Nah kan… Hahaa…

Oke deh. Benarlah ini kajian atas karya sastra yang mendalam, dengan bahasa yang tidak njelimet, dan sangat membantu pembaca untuk masuk ke makna dan filosofi yang menyirat dari karya sastra.

Kedua, buku Duren, Kopi & NU karya Ichwan Adji Wibowo (LTN PWNU lampung, 2020) diberikan editornya, Ila Fadilasari. Tanpa harus ada duren dan kopi senyatanya karena sedang berpuasa, buku ini asyik dinikmati sambil nyore menunggu berbuka.

Ichwan menulis dengan ringan tetapi relfektif mengenai spiritualitas, mulai dari keberagaman, moderasi NU, kearifan lokal, mauludur Rasul, kebencanaan dan kenanusiaan, hiknah ber-NU, dialektika sosial hingga susi sunyi perjalanan spiritual.

Berkah, berkah, berkah…

Terima kasih semua. Tabik. []

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top