Obituarium

Rencana Bikin Buku yang Tertunda: In Memoriam Ismail Komar

Pengalaman-pengalaman ini akan saya share dalam bentuk buku. Ada sembilan serial. Pertama akan diluncurkan pada November minggu ke empat tahun 2022. Judulnya “Kenapa Kopi”.

BEGITU tulis Ismail Komar di dinding FB-nya, 11/10/2022 berjudul “Saya tak Seberani itu”. Seperti biasa saya akan menyambut dengan gembira rencana menulis buku itu.

#Ngupipai…. Lanjutkan!” Komentar saya sembari membubuhkan gambar buku saya, Ngupi Pai: Sesobek Kecil Ulun Lampung (2019).

Kopi dan jurnalisme dan tulis-menulis, terutama untuk urusan up date statuslah yang mempertemukan kami, baik secara langsung maupun melalui dunia maya.

Saya meluncurkan buku Ngupi Pai: Sesobek Kecil Ulun Lampung di Festival Kopi Lampung Barat di di Kampung Kopi Rigis, Desa Rigis Jaya, Kecamatan Air Hitam, Lampung Barat, Selasa, 9/7/2019. Dalam festival yang dihadiri Ketua MPR Zulkifli Hasan dan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi ini, saya bertemu Ismail Komar. Sebagai pemilik Warkop Waw, dia menandatangani MoU bersama BI dan Pemda untuk pengembangan kopi Lampung.

Kami bertemu lagi saat peluncuran dan diskusi buku Menakar Demokrasi dalam Pandemi karya Wendy Melfa yang saya editori di Lamban Gunung, Sukadanaham, Bandar Lampung, Selasa, 13/10/2020. Di rumah mantan Bupati Lampung Selatan ini, ia membuka cabang Warkop Waw.

“Kopi ini sehat kalau tanpa gula. Terapi kopi ini yang menyembuhkan saya dari sakit. Kopi memang bukan obat. Tapi, kopi menjadi stimulan bagi tubuh. Sini saya tunjukkan cara menyeduh kopi untuk kesehatan,” promosi suami dari Dokter Endang Purwaningsih ini  kala itu kepada saya dan Y. Wibowo.

Saya yang punya prinsip 3N (ngupi, ngebaca, nulis) bilang , kopi dan buku itu sejatinya sejalan, seiya-sekata…

Saya gembira. Sebab, Ismail Komar agaknya serius dengan rencana bikin buku karena ia meneruskan dengan, “Tulisan ini saya ketik dengan gemetar di keyboard ponsel. Konsekuensinya malu sekali kalo gak terbit. Karena setahun lalu saya hanya ngomong saja. Padahal tinggal satu bab lagi. Nah sekarang berani karena memang sudah selesai tinggal finishing.”

Tapi, seusai mengabarkan kepergian ayahandanya, Komaruddin Jahrie, kemarin, Senin, 17/11/2022, Ismail Komar justru menyusul Sang Ayahanda. Ia berpulang ke rahmatullah, hari ini — kebetulan juga –Selasa, 18/10/2022 pukul 05.20 WIB di Rumah Sakit Urip Sumoharjo, Bandar Lampung.

Selamat jalan, kawan. Damailah di sana, di kampungmu yang baru. Untuk sementara penerbitan buku “Kenapa Kopi” tertunda dulu. Insya Allah, nanti akan ada yang melanjutkannya. Amin. []

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top