Panggung

Sastrawan Lampung Udo Z Karzi Masuk Nomine Penghargaan Sastra 2022

Oleh Christian Saputro

SASTRAWAN Lampung Udo Z Karzi masuk nomine Penghargaan  Sastra 2022. Bahasa mengumumkan para nomine Penghargaan Sastra Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi setelah melaksanakan penjurian pada 4–7 Oktober 2022.

Seperti disampaikan melalui akun Instagram @badanbahasakemendikbud, Badan Dewan Juri menetapkan Nomine Penghargaan Sastra Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Tahun 2022 untuk kategori novel, kumpulan puisi, kumpulan cerpen, naskah drama, dan kumpulan esai sastra.

Udo Z Karzi masuk untuk kategori  novel melalui karyanya Negarabatin, Negeri di Balik Bukit terbitan Pustaka Jaya, Bandung, 2022. Udo Z Karzi masuk nomine ini bersama novelis lainnya, Bre Redana (Kidung Anjampiani), Dias Novita Wuri (Jalan Lahir), Ni Nyoman Ayu Suciartini (Biang), dan Pinto Anugrah (Segala yang Diisap Langit).

Nomine kategori kumpulan puisi: Ahda Imran (Lidah Orang Suci), Gody Usnaat (Bertemu Belalang), Ilda Karwawu (Binatang Kesepian dalam Tubuhmu), Julia F. Gerhani (Ibuku Mengajari Bagaimana Mengisi Peluru), dan Royyan Julian (Corvus Ovarium).

Untuk kategori kumpulan cerpen nominenya, yaitu Asep Saeful Anwar (Pada Sebuah Radio Dangdut), Kiki Sulistyo (Muazin Pertma di Luar Angkasa), dan Larnia Putri Damayanti (Nona Penyimpan Rahasia).

Sedangkan untuk kategori naskah drama yang masuk nomine, yaitu Dolfri Inda Suri (Calon Arang The Musical), Gus Martin (Rahu), Indah Mustika Santi (M (el)aut), Tentrem Lestari (Pintu-Pintu Tan Ayu, Buku Bingkai Sketsa-Sketsa)  dan Zulkarnain Al Idrus (Kumpulan Naskah Drama Komedi).

Untuk kategori esai sastra nominenya adalah Arif Bagus Prasetyo (Saksi Kata), Dr. Fadillah (Teori Sastra Malin Kundang Kompleks: Sebuah Pertimbangan), Hairus Salim HS (Mengintip Indonesia dari Lerok dan Oetimu), dan Zen Hae (Sembilan Lima Empat).

Penghargaan Sastra Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi merupakan penghargaan yang diberikan oleh pemerintah kepada para sastrawan yang memiliki karya sastra berkualitas dan konsisten dalam berkarya. Pelaksanaan kegiatan ini telah dilakukan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa sejak tahun 1989.

Untuk penghargaan sastra 2022, sebelumnya Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa melakukan penjaringan karya sastra  dengan mengundang para penerbit, komunitas, serta balai/kantor bahasa di seluruh wilayah Indonesia untuk mengusulkan calon penerima penghargaan tahun ini melalui tautan pendaftaran http://ringkas.kemdikbud.go.id/DaftarPengsas2022 yang berakhir pada tanggal 5 Agustus 2022 lalu.

Nama-nama pemenang Penghargaan Sastra Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi  tahun 2022 ini akan diumumkan pada tanggal 28 Oktober 2022 dalam acara puncak Bulan Bahasa dan Sastra Tahun 2022.

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Sastra Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi  berharap   para nomine dapat terus berkarya dan memberi warna bagi dunia sastra Indonesia

Tentang Udo Z Karzi

Udo Z. Karzi yang punya nama asli Zulkarnain Zubairi ini satrawan kelahiran Liwa, Lampung Barat, 12 Juni 1970 . Lulusan Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Lampung (1996) ini seorang jurnalis yang juga menekuni dunia sastra. Pendiri penerbit Pustaka LaBRAK ini merupakan penggiat literasi. Mulai menggandrungi dunia tulis menulis sejak bangku SMP.

Udo Z Karzi mengaku dirinya sebagai tukang tulis, jadi tak pernah menyebut dirinya sastrawan. Apa pun ditulisnya termasuk rajin menulis status di Facebook. Ketua Komite Sastra Dewan Kesenian Lampung (DKL) ini makin matang menulis karena bergiat di dunia jurnalistik juga.

Udo  selain nulis berita juga suka menulis puisi, cerpen, esai dan juga novel. Saking gandrungnya dengan dunia literasi Udo Z Karzi pada tahun 2010, bersama Y. Wibowo dan Nugroho Este mendirikan Penerbit Pustaka Labrak, selain menjadi editor Penerbit BE Press, Bandar Lampung sejak tahun 2007.

Udo Z Karzi juga dinilai membawa pembaruan dalam tradisi perpuisian berbahasa Lampung sebagaimana terlihat dalam buku sajak dwibahasa Lampung-Indonesianya: Momentum (2002), dia disebut “bapak puisi modern (berbahasa) Lampung”.

Buku puisinya Mak Dawah Mak Dibingi (2007) meraih Hadiah Sastra Rancage 2008 dan novelnya Negarabatin (2016) memenangkan Hadiah Sastra Rancage 2017. Selain itu mendapatkan Penghargaan Kamaroeddin 2014 dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandar Lampung dan juga menerima Anugerah Tokoh Pilihan Duajurai 2018 Kategori Bahasa & Sastra.

Beberapa buku Udo Z. Karzi yang lain: Etos Kita, Moralitas Kaum Intelektual (editor, 2002), Teknokra, Jejak Langkah Pers Mahasiswa (editor bersama Budisantoso Budiman, 2010), Mamak Kenut, Orang Lampung Punya Celoteh (2012), Feodalisme Modern, Wacana Kritis tentang Lampung dan Kelampungan (2013), Tumi Mit Kota (kumpulan cerpen bahasa Lampung bersama Elly Dharmawanti, 2013), Dari Oedin ke Ridho: Kado 100 Hari Pemerintah M Ridho Ficardo-Bachtiar Basri (editor, 2014), Menulis Asyik (2014), Rumah Berwarna Kunyit (editor, 2015), Ke Negarabatin Mamak Kenut Kembali (2016), Ngupi Pai: Sesobek Kecil Ulun Lampung (2019), Lunik-Lunik Cabi Lunik (kumpulan cerpen, 2019), Setiwang (kumpulan sajak, 2020), Jejak-jejak Literer: Bibliografi Sastra Lampung 1960-2020 (2021), dan terkini novel Negarabatin, Negeri di Balik Bukit (2022). []

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top