Kolom

Orang Tua Cuma Punya Kenangan

ORANG yang sudah berumur atau tualah, kayak saya, hehee… janganlah disuruh bersaing dengan anak-anak muda yang karena kemudaannya mestilah memiliki energi lebih, penuh semangat, dan kadang nekat dalam memperjuangkan impian-impian mereka.

Orang tua menang dengan anak muda wajar karena pengalaman mereka minim. Tapi, orang tua kalah dari anak muda juga wajar karena ini zaman mereka.

***

Masalah kesehatan pada sebagian orang yang berumur jelas mempengaruhi mental dan perilaku. Malah ada yang kembali seperti anak kecil. Gangguan kesehatan mental pada lansia, termasuk depresi dan kecemasan akan memengaruhi lansia dalam melakukan berbagai tugas fisik.

Kondisi tersebut tentu akan menghambat rutinitas sehari-hari mereka. Kondisi tersebut bisa menjadi lebih buruk ketika mereka harus menghadapi kematian orang yang dicintainya.

Yang jelas, kemampuan mengingat dan kamampuan memecahkan masalah berkurang. Fungsi luhur (indikasi kesehatan mental)-nya juga menurun.

Menurut studi klinis, ada korelasi antara penuaan dan penurunan kognitif. Bukti menunjukkan, bahwa sel induk saraf yang terletak di daerah otak tertentu memiliki peran utama dalam fungsi kognitif seperti memori, pembelajaran, dan perilaku emosional. Sel-sel induk saraf ini lah yang kemudian menyebabkan berkurangnya kemampuan untuk belajar serta kinerja memori. 

Kalaulah si orang tua mampu menjaga emosi, menjaga fisik dan mental tentu ia akan bisa meningkatkan kualitas kehidupan yang lebih baik, meskipun sudah tua. Dalam hal tertentu, ia tak kalah dengan yang muda-muda.

Ini orang tua yang keren. Tapi, jarang. Tapi, secara umum tentu tak kan sama dengan anak-anak muda.

***

Akan hal anak muda, jangan dikatakan lagi, dunia ini milik mereka. Semua mereka punya: sejarah, energi, dan masa depan ada dalam genggaman mereka. Di negeri ini mulai daeri Kebangkitan Nasional, Sumpah Pemuda, Proklamasi Kemerdekaan RI, Angkatan 66, dan Era Reformasi adalah revolusi yang gerakkan anak-anak muda. Segala julukan melekat pada pemuda: garda depan revolusi, agent of change, moral force, dst. Pendek kata, merekalah yang utama dalam proses perubahan sosial-politik di berbagai belahan dunia.

***

Namun, tentu saja yang kini tua pernah muda dan yang kini muda akan menjadi tua.

Repotnya, orang tua hanya punya kenang-kenangan dan ingat-ingatan saja. Jadi, jangan halangi dia bernostagia, bercerita atau sekadar berkisah tentang masa silam.

Hanya itu!

Cuma, terlalu kalau anak-anak muda tak mau mendengar yang tua.

Tabik. []

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top