Sajak

Sajak-sajak Jauhari Zailani

DOA PEMULUNG SAMPAH

+++

Kami harus meninggalkan rumah, sebelum anak anak bangun dan meminta makan.

Kami harus meninggalkan rumah, tuk mengais sampah’ sebelum tukang sampah’mu datang.

Ya, kami hanya tukang sampah’ yang mengais rezeki dari sampah’mu. 

Pagi hari sebelum kalian bangun, kami menelusuri jalan jalan di kompleks perumahan. Kami berjalan kaki menggendong sampah’mu.

Setiap pagi sebelum engkau bangun, aku harus berpacu dengan waktu. Karena sebentar lagi pemulung bergerobak kan datang merebut rezekiku.

Mereka, pemulung laki-laki yang lebih leluasa dari kami yang perempuan.

Mereka, pemulung laki-laki yang lebih perkasa dari kami yang perempuan.

+++

Di depan portal ini aku hanya bisa berbicara kepada angin.

Portal ini memang hanya besi yang melintang menutup jalan. Tapi bagi kami, itu berarti menutup rezeki.

Portal kau turun karena Corona. Tapi  dalam kompleks di belakang portal itu, kami mengharapkan rezeki untuk makan anak anak kami.

Di balik portal ini aku saksikan dengan enaknya kau buang sampah kalian.

Tapi, dengarlah hai penguasa kompleks ini, dengarlah ketika hari hari kami harus menahan pedih perasaan sebagai pemulung perempuan.

Pedihnya hati ini. Hari hari aku menjadi saksi betapa nikmatnya hidupmu. Ketika kau menikmati makan roti

Harga itu kau makan sate. Kali lain kau makan ayam geprek. Bersama keluarga.

Pedihnya hati ini,  ketika  aku gendong sampah’mu hingga rumah, kemudian menjadi santapan anak anakku. Anakku…. mencium aroma busuk sisa makanan.

Anakku menciumi… bayangan nikmatnya makan roti. Anakku menciumi bau busuk sampah’mu bekas sate dan ayam geprek.

Tahukah kalian, anak anak ku menunggu kerja memulung sampah yang beraroma busuk dari sisa makanan kalian?

+++

Ya Allah ya Tuhanku, kau maha mengetahui dan maha mendengarkan.

Di depan portal ini aku sedang berkata kata kepadamu. Aku protes tanpa aksi. Aku berteriak tanpa kata.

Wayhalim Permai, 25 April 2020

BISIKKAN TUKANG SAYUR

+++

Wahai bapak dan ibu yang sedang berkuasa di kelurahan Wayhalim Permai. Atau Anda yang sedang menjadi camat di Wayhalim.

Karena Corona, kau tutup portal jalan jalan di wilayah kekuasaanmu.  Dengan angkuhnya kau katakan “ini perintah walikota”.

Karena Corona, kau tutup portal jalan jalan di wilayah kekuasaanmu.  Dengan nada gertak, kau berkata “apakah kalian menunggu kompleks kalian sebagai zona merah”.

Karena Corona, kau tutup portal jalan jalan di wilayah kekuasaanmu.  Dengan sombong, kau katakan “ini daerah kekuasaan ku, kami yang ngatur “.

Tahukah kalian, berapa orang yang harus menderita karena keputusanmu.

Kami hanya Tukang sayur yang mendorong sepeda onthel. Dengan sepeda onthel itu kami bangun dan meninggalkan rumah waktu subuh.

Menuju pasar dan memperkirakan sayuran apa yang akan di beli oleh ibu ibu di kompleks Wayhalim.

Kami menelusuri jalan meninggalkan pasar tempat kami belanja. Kami menelusuri jalan menuju kompleks hendak menemui ibu ibu yang menjadi langganan kami.

Tapi hari itu portal melintang menghalangi sepeda onthelku melintas. Pintu tertutup. Tanpa penjaga. Tanpa nego. Tanpa toleransi. Tanpa tahu kelelahan kami.

Sungguhkah kau tak pedulikan kami. Kami memang hanya tukang sayur dengan sepeda onthel.

Sungguhkah kau tak pedulikan kami. Kami memang hanya perempuan lemah.

Sungguhkah kau tak pedulikan kami. Kami memang hanya perempuan tak sekolah.

Sungguhkah kau tak pedulikan kami. Kami memang hanya orang-orang desa.

Sungguhkah kau tak pedulikan kami. Kami memang hanya orang miskin.

Ya’kami memang orang yang lemah. Yang tak layak kalian perhitungkan.

Ya Allah, dengar lah suara kami karena engkau maha mendengar. Hanya kepada engkau ya Allah, tempat kami mengadu. Karena kelemahan kami di hadapan penguasa wilayah ini.

Wayhalim Permai, 25 April 2020.


Jauhari Zailani, dosen Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Lampung. Puisi-puisi, antara lain dimuat dalam antologi bersama Orang-orang Talangsari(2003) dan beberapa media. Ia juga menulis cerpen, dan artikel di berbagai media dan antologi bersama.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top