Panggung

Jejak Pergulatan Teater Satu: Dari Tanjungkarang ke Panggung Dunia

Bagian Terakhir dari Dua Tulisan

Oleh Christian Heru Cahyo Saputro

PEMENTASAN Kisah-kisah yang Mengingatkan karya/sutradara Iswadi Pratama pada Ubud Writer Festival di Ubud, 2012. Pementasan Death and The Maiden karya Ariel Dorfman sutradara Iswadi Pratama di Teater Salihara Jakarta, Juli 2013. Pementasan Keliling Death and the Maiden di Palembang, Riau dan ISI Padang Panjang, Maret & Agustus 2014. Pementasan Kisah-Kisah yang Mengingatkan pada ajang Malaysian International Performing Art Village di Kuala Lumpur, November 2014.

Agenda Teater Satu:

Pada tanggal  29-30 Juli 2016 Teater Satu menggelar pementasan  lakon Visa karya Goenawan Mohamad dengan sutradara Iswadi Pratama di  Salihara, Jakarta. Pada tanggal 24 Agustus s.d 3 September 2016 mementaskan  naskah lakon  Kursi-Kursi  karya Eugene Ionesco terjemahan Yudiaryani  dengan sutradara Iswadi Pratama di Scot Summer Festival, Toyama Jepang.

Antropodipus kinerja kreatif Oidipus in Colunus besutan Teater Satu.
FOTO-F0TO: CHRISTIAN HERU CS

Kemudian  lakon Dongeng untuk Nala karya dan  sutradara Iswadi Pratama  bakal di pentaskan keliling di kota-kota  Bandar Lampung,   Jakarta, Pekanbaru, dan Solo,  dari September hingga  Desember 2016.  Proyek ini akan berlangsung sampai 2020.

Naskah  Tulang-Belulang karya Sandra T dengan sutradara Iswadi Pratama kolaborasi antara Teater satu dengan Australia dipentasan di Lampung di acara Ubud Writer and Reader Festival di Bali, Oktober 2016 dan Melbourne Australia Januari-Februari 2017.

Jejak Prestasi Teater Satu

Kiprah Teater Satu mulai nampak, pada tahun 2003 dalam event Festival Teater Alternatif Indonesia Jakarta dengan mengusung naskah Nostalgia Sebuah Kota karya Iswadi Pratama berhasil  meraih penghargaan GKJ AWARDS untuk kategori:  Naskah terbaik I, GrupTerbaik III, Sutradara Terbaik III, dan Aktris Terbaik II. Pada tahun 2004 diminta tampil di Teater Utan Kayu Jakarta ( TUK ) membawakan lakon Nostalgia Sebuah Kota.

Pada tahun 2004 pula Nostalgia Sebuah Kota mendapatkan Hibah Seni dari Yayasan KELOLA. Pada tahun 2004 Teater Satu berpartisipasi dalam even Festival Monolog Indonesia menampilkan Liza Mutiara Afriani dengan lakon  Perempuan Pilihan  karya Iswadi Pratama.

Oidipus dalam sentuhan lokalitas Teater Satu.

Kemudian pada tahun 2005 Nostalgia Sebuah Kota kembali terpilih tampil dalam International Performance Art Mart di Nusa Dua Bali. Pada tahun 2005 Teater Satu kembali diminta tampil dalam even “Arifin C. Noer Dalam Kenangan Teater Indonesia“ di Teater Kecil, TIM, Jakarta, membawakan lakon Umang-Umang. Pada tahun 2005 Teater Satu bekerja sama dengan Desentralization Spot and Facilities, Jakarta, Menampilkan lakon Aruk Gugat karya Iswadi Pratama di Jakarta.

Pada tahun 2006 Teater Satu kembali diminta menampilkan Nostalgia Sebuah Kota dalam Festival Seni Surabaya. Pada tahun 2007  Teater Satu mementaskan  Nyai Ontosoroh  adaptasi dari novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer. Bekerja sama dengan Perguruan Rakyat Merdeka (PRM) dan HIVOS.

Pada tahun 2007 Imas Sobariah diundang sebagai seorang pembicara dalam even WPIC di Jakarta dan Bali. Pada tahun 2007 Hamidah diundang mengikuti Forum Penulis dan Sutradara Muda Internasional di Australia setelah berhasil memainkan monolog Perempuan di Titik Nol adaptasi dari Novel Perempuan di Titik Nol karya Nawal L. Saadawi.

Pada tahun 2007 Teater Satu diminta menampilkan monolog Perempuan di Titik Nol di Jakarta dan Kuala Lumpur. Pada tahun 2007 Teater Satu meneruskan Program Monolog dengan menampilkan Ruth Marini yang mengusung  Wanci  karya Imas Sobariah. Dan telah di tampilkan di Sumatera dan Jakarta dan terpilih sebagai penampil terbaik pada Festival Monolog se-Lampung.

Teater Satu juga ikut menginisiasi lahirnya  Forum Teater Halaman : Sebuah wahana bagi sanggar-sanggar Teater SLTA di Bandar Lampung untuk belajar teater dan mementaskan karya yang dilaksanakan setiap sabtu sore di halaman Taman Budaya Lampung. Kemudian setelah berlangsung selama 6 bulan,

Forum Teater Halaman bermetamorfosis menjadi Festival Teater Pelajar Lampung yang diselenggarakan oleh Taman Budaya Lampung dan Teater Satu dengan tajuk “Liga Teater SLTA se-Lampung“. Kini Liga Teater ini menjadi agenda tahunan yang sudah banyak melahirkan aktor dan aktris Teater Satu antara lain Reni Murtini, Ruth Marini, Hamidah, Liza Mutiara Afriani, Dodi Firmansyah, Budi Laksana dan Hendri Rosevelt.

Teater Satu memberikan pelatihan–pelatihan penyutradaraan, pemeranan, artistik dan manajemen baik bagi SDM Teater Satu maupun bagi sanggar – sanggar Teater SLTA di Lampung.

Pada  2003 membentuk Panggung Perempuan dikoordinasi oleh Imas Sobariah dan merupakan wahana bagi setiap pekerja teater perempuan di Lampung untuk melangsungkan proses pembelajaran dan pemberdayaan diantara produk yang telah dihasilkan  :  Pementasan lakon  Pelayan  karya Jean Genet di Lampung, Jakarta, Taman Budaya Sumatera Barat pada tahun 2003, bekerjasama dengan DAMAR ; Lembaga Advokasi Perempuan dan Anak dalam terapi penyembuhan trauma perempuan korban kekerasan dalam rumah tangga melalui metode dan media teater dan mempublikasikan artikel – artikel hasil diskusi ke media massa yang membicarakan pemberdayaan perempuan dalam dan melalui media teater.

Teater Satu juga melakukan riset terhadap berbagai metode penyutradaraan, pemeranan, dan olah tubuh dan menghasilkan sebuah metode tersendiri ( produk teater satu ) yang bertujuan untuk membantu aplikasi / penerapan pengetahuan dan keterampilan di bidang penyutradaraan, pemeranan, dan olah tubuh bagi kelompok – kelompok teater amatir.

Teater Satu melakukan pementasan rutin (setiap tahun) yang berbasis pada riset keaktoran, artistik, cerita dan penyutradaraan untuk menghasilkan pertunjukkan yang berkualitas minimal satu garapan dalam satu tahun.

Jejak Literasi

Teater Satu juga memberikan pelatihan penulisan sastra, artikel atau esai, dan jurnalistik kepada siswa SLTA dan mahasiswa peminat seni dan kebudayaan. Program ini telah dilaksanakan sejak tahun 2001 bekerjasama dengan harian Lampung Post dan telah berhasil melahirkan penulis – penulis muda yang telah dikenal di level regional atau nasional, di antaranya: Dina Oktaviani, Ruth Marini, Hamidah, Nersalya Renata, Dyah Merta, Inggit Putria Marga, Jimmy Maruli Alfian, dan Hendri Rosevelt.

Teater Satu secara aktif mempublikasikan atau menyosialisasikan karya-karya Teater Satu kepada lembaga-lembaga atau organisasi Internasional dan seniman professional diberbagai Negara di Asia, Eropa, dan Amerika. Sosialisasi dilakukan dalam bentuk pengiriman informasi yang rutin dilaksanakan setiap tahun. Taeter Satu melaksanakan Program penguatan aktor dan aktris Teater Satu dengan kegiatan riset dan garap karya monolog yang telah dilaksanakan dari tahun 2004 hingga sekarang.

Jejaring dan Kerja Sama

Teater Satu mengajukan lamaran workshop, magang, atau beasiswa nasional dan internasional di bidang artistik dan manajemen bagi SDM Teater Satu telah dilaksanakan sejak tahun 2003 sampai sekarang. Hingga saat ini telah terdapat 9 orang SDM Teater Satu yang berhasil mengikuti program tersebut di atas.

Teater Satu menggelar Kala Sumatera I, II bertajuk Panggung Perempuan se-Sumatera dan Jaringan Teater se-Sumatera, yaitu program pelatihan dan pertunjukan untuk sutradara, penulis, penata artistik bagi 10 kelompok teater di sumatera tahun 2008-2009-2010-2011.

Menerbitkan buku panduan bermain teater untuk siswa dan guru SMA, 2010 Menggelar Kala Sumatera III Panggung Perempuan dan Jaringan Teater Sumatera (seminar, diskusi, loka karya dan pertunjukan) 2012 – 2014. Teater Satu juga bekerja sama  Hivos Belanda menggelar program Kala Sumatera (Panggung Perempuan dan Jaringan Teater se Sumatera.

Teater Satu ingin menjadi sebuah organisasi seni budaya yang professional di bidang seni pertunjukan dan memiliki kualitas yang diakui di wilayah Sumatera, nasional, dan internasional.  Selain itu juga bisa menjalankan peran-peran sosial dan kultural dalam memperjuangkan dan membantu hak setiap orang untuk meraih kewajaran hidup melalui seni budaya dengan menghormati prinsip-prinsip dan harkat kemanusiaan.

Untuk itu Teater Satu juga melakukan penelitian Teater Rakya Lampung: Warahan, Penelitian Sastra Lisan Lampung bersama Tim Smith, peneliti    dari  Amerika. Penelitian ini menghasilkan dokumentasi berupa kaset, transkrip, dan  VCD . Penelitian: Peranan dan   Pengaruh   Teater dalam membangun dan membentuk Mentalitas dan Orientasi Nilai di kalangan pelajar.  Menghasilkan transkrip sebuah kumpulan catatan dan artikel (belum disusun menjadi buku). Penelitian tentang sejarah dan perkembangan seni topeng.

Untuk itu Teater Satu juga melakukan penelitian Teater Rakyat Lampung: Warahan, Penelitian Sastra Lisan Lampung bersama Tim Smith, peneliti    dari  Amerika. Penelitian ini menghasilkan dokumentasi berupa kaset, transkrip, dan  VCD. Penelitian dengan tajuk: Peranan dan   Pengaruh   Teater dalam membangun dan membentuk Mentalitas dan Orientasi Nilai di kalangan pelajar.  Menghasilkan transkrip sebuah kumpulan catatan dan artikel (belum disusun menjadi buku). Penelitian tentang sejarah dan perkembangan seni topeng  (Sekura) Lampung dan penerbitan Jurnal Alternatif Kebudayan Stage.

Teater Satu juga membangun jejaring dan kerja sama dengan stakeholder seperti USAID (United States of America for  International Development), The Ford Foundation,  Masyarakat Uni Eropa,  Taman Budaya Lampung, Dewan Kesenian Lampung, Watala (Keluarga Pencinta Alam) Lampung,  Dinas Pendidikan Lampung, Yayasan Kantata Bangsa, kerjasama dengan  AJI (Aliansi Jurnalis Independen) Lampung , Komite Anti Korupsi (KoAK) Kerjasama dengan Pemda Tk.I Lampung, Yayasan Kelola (Solo), Salihara, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan  dan banyak lagi.

Dan kini, selain aktif menggelar pementasan teater maupun monolog diberbagai kota di Indonesia maupu luar negeri,  Teater Satu, sering menjadi tuan rumah residensi baik bagi para pelajar maupun seniman dari berbagai penjuru tanah air, bahkan mancanegara.

Sanggar Teater Satu di Kawasan Bukit Kemiling Permai (BKP) Bandar Lampungtak pernah sepi. Direktur Artistik Iswadi Pratama selain sibuk menularkan ilmunya kepara para teaterawan juga disibukkan dengan berbagi ilmuon line secara terjadwal.. Tentunya, disela kesibukan Sang Maestro mengajar kelas teater, pembicara dan juri diberbagai event teater nasional.

Selamat Ulang Tahun Teater, terus bergerak di panggung mewarnai semesta.Tabik! []

————-

Christian Heru Cahyo Saputro, jurnalis bergiat di SEKELEK Institute Publishing House, Jung Foundation Lampung Heritage dan Jaringan Sumatera untuk Pelestarian (Pan Sumatera Network).  Penulis buku Piil Pesenggiri: Etos dan Semangat Kelampungan (2011).

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top