Obituarium

Seorang Teman Tiba-Tiba Pergi…

Sumiyarti

SAYA termasuk mudah lupa dengan teman-teman SMP dan SMA. Hanya beberapa nama, terutama cewek, yang saya ingat. Tapi, yang saya ingat justru tak pernah kontak, apalagi bertemu setelah tamat SMA.

Seorang siswi sekelas di 2IPS1 SMAN 2 Bandar Lampung tahun 1987/1988 adalah salah satu yang paling saya ingat. Meskipun peristiwa semacam ini sangat jarang terjadi, cewek ini pernah sekali saya kunjungi di kosannya di bilangan Kaliawi, Tanjungkarang, Bandar Lampung.

Dia yang minta sendiri pada saya untuk mengajarinya akuntansi. Hehee… entahlah. Sebodoh-bodohnya saya, untuk pelajaran Akuntansi ini otak saya lumayan encer.

Dari obrol-obrolan, saya kemudian tahu kami berasal dari satu daerah, di Kabupaten Lampung Barat, yang waktu itu masih masuk wilayah Kabupaten Lampung Utara. Kalau dia berasal dari Sumberjaya, saya dari Liwa.

Kunjungan yang hanya sekali seumur hidup. Hahaa… Saya terlalu lugu untuk mengartikan pertemuan itu. Setelah itu kami hanya bersay hello ketika ketemu di kelas atau di lingkungan sekolah.

Setamat SMA saya tak pernah bersua atau kontak dengan dia. Baru ketika mulai saya dimasukkan ke WAG Smanda 89 dan saya memperkenalkan diri, dia mulai bertanya, “Siapa? Lupa.”

Ah, masa? Tampang saya kayaknya gak pernah berubah sejak SMA. Awet ramping hingga sekarang. Hahaa…

Juni 2022, novel saya, Negarabatin: Negeri di Balik Bukit (Pustaka Jaya, Bandung) baru terbit. Dengan sedikit ragu, promo preordernya saya lempar ke WAG Smanda 89. Ah, tetap ada yang menyambut jualan buku saya itu.

Bahkan, dia bilang mau borong buku itu barang 25 eksemplar. Alhamdulillah.

Saya pun men-japri-nya per 31 Juli 2022 dan menjelaskan cara pemesanannya.

Begitu saja. Saya tak kontak-kontak dia lagi.

Di tengah kegalauan, keruwetan, dan kesibukan yang sedang saya jalani, saya diberitahu, Sabtu, 3 Juni 2023 bahwa dia telah tiada sehari sebelumnya.

Innalillahi wainna ilaihi rajiun. Telah berpulang ke rahmatullah Sahabat baik kita Sumiyarti binti Supandri pada Jumat, 2 Juni 2023 pukul 11.10 WIB di RS MRCCC Siloam, Jakarta,” tulis Catur Yuda Pujiani di WAG, Jumat, 2/6/2023.

Astaghfirullah. Bahkan, saya pun tengah berada di Jakarta saat Sumi memenuhi panggilan Yang Mahakuasa. Tapi, saya justru tidak tahu perihal kepulangannya ini.

Innalillahi wainna ilaihi rajiun. Saya tercenung lama untuk berupaya memahami rahasia Allah Swt.

Baru malam ini, saya menggoreskan ini sekadar mengenangmu dalam sebuah lintasan kehidupan di dunia ini. Saya dan yang lain akan pasti menyusulmu bila saatnya tiba.

Selamat jalan, Teman. Semoga tenang di sisi Allah Swt. Amin. []

Kemiling, Minggu, 4 Juni 2023 

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top