Nama itu Biar Gak Ketukar Loh, maka Telitilah
BISA dibayangkan betapa kagetnya Ilham Wahyudi yang pedagang burung mendapati rekening banknya diblokir. Lebih bingung lagi karena rekeningnya diblokir atas permintaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Usut punya usut, ternyata yang diminta KPK diblokir adalah rekening Ilham Wahyudi yang tersangka kasus korupsi dana hibah Pemprov Jawa Tengah.
Rupanya, ada kesamaan nama dan tanggal lahir kedua Ilham Wahyudi. Makanya, salah blokir.
Aidah kidah!
***
Sekarang, saya mau narsis lagi aahh. Untung benar saya diberi nama Zulkarnain Zubairi.
Sebab, nama ini menjadi pembeda yang utama orang per orang.
Nama Zulkarnain bejibun. Berkali saya ketemu sesama Zulkarnain. Zulkarnain saja, Iskandar Zulkarnain, Ismail Zulkarnain, Heru Zukarnain, Dicky Zulkarnaen, Nia Zulkarnaen, Zulkarnain Subing, Zulkarnain Siregar, Zulkarnain Yani, dst.
Begitu pula, Zubairi dengan berbagai varian banyak. Zubairi saja, Zubairi Hakim (ayah saya), Zubairi Djoerban, K.H. Maimun Zubair, A. Charris Zubair, Nirina Zubir, dst.
Tapi, insya Allah, Zulkarnain Zubairi, saya seorang.
Nggak percaya, ceklah Om Google. Hehee…
Tapi, tak tahu jugalah kalau nama saya ini menginspirasi dan nanti ada yang meniru nama saya.
Satu lagi, jangan malas. Cek dengan benar penulisannya. PLN tuh salah menulis nama saya: Zulkarnain Zubri. Sudah berkali diminta diubah disesuaikan dengan KTP, tetap saja nama salah dipertahankan. Tapi, tak enaknya, tetap pula rekening listrik tak boleh telat bayar.
***
Omong-omong soal nama-nama ini memang suka bikin tersesat. Dalam dunia tulis-menulis, dalam beberapa dekade, saya menemukan nama Ardiansyah sebagai penulis (sastra) di Lampung untuk tiga-empat orang berbeda.
Secara nyata, nama sama ini tidak masalah benar. Tapi, begitu masuk ke kepustakaan, nama-nama ini cukup membingungkan ketika menyusun katalog penulis.
Nama Sutjipto misalnya, nama ini menyasar ke mana-mana.
Ada Mayor Jenderal TNI (Purn.) Sutjipto (lahir 1926) yang perwira tinggi, politikus, dan akademisi. Jabatan terakhirnya Menteri Pertanian (1966–1968).
Tersebut juga Sutjipto (1945-2011), yang politikus PDIP, dosen Universitas Bhayangkara, Surabaya, dan pernah menjadi anggota DPR.
Lalu, saya tahu Sutjipto yang penulis dari Lampung yang penah menjadi guru SMAN 3 Bandar Lampung.
***
Intermezo saja! Tanpa hendak menyalahlah sesiapa atas kejadian semacam itu, ada baiknya (calon) orang tua mulai memikirkan untuk memberi nama yang berbeda dari nama kebanyakan. Jangan asal.
Lalu, yang berkepentingan dengan nama-nama, yang teliti geh.
Biar tak ketuker dengan anak (orang) lain gitu loh.
Tabik! []