Gema Ramadan

Al Quran yang Diacuhkan

Oleh Gufron Aziz Fuadi

وَقَالَ الرَّسُولُ يَا رَبِّ إِنَّ قَوْمِي اتَّخَذُوا هَذَا الْقُرْآنَ مَهْجُورًا (٣٠) 

“Berkatalah Rasul: “Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan al-Quran itu sesuatu yang diacuhkan. (QS. Al-Furqan: 30)

Pengaduan Rasulullah kepada Rab-nya sepertinya bukan untuk generasi yang hidup bersamanya. Karena terhadap mereka justru beliau menyebutnya sebagai khairul qurun, sebaik baiknya generasi.

Boleh jadi itu untuk umatnya yang hidup jauh setelah beliau. Termasuk kemungkinannya adalah kita. Umat sebanyak satu setengah milyar lebih tetapi posisinya didunia seperti umat minoritas. Persis seperti nampan hidangan yang dikerubuti oleh umat atau bangsa lain karena rendahnya kualitas (spiritual) akibat mengabaikan al Quran sebagai pedoman hidupnya.

Kemarin seorang kawan, Dr. Al Muzzamil Yusuf, men-share catatan kecil buku Ghurbatul Qur’an atau Keterasingan Al Quran. Apa isi buku ini?

Penulis buku tersebut, Dr Majdi Al-Hilali menggambarkan kepada kita betapa lebarnya  kesenjangan antara umat Islam saar ini dengan Al-Quran.

Di mana Al Quran sebagai kekuatan yang sangat hebat dan energi yang sangat besar bagi umat Islam, saat ini belum difungsikan secara optimal.

Kesenjangan kita dengan Al Quran itu, menurutnya berasal dari kesalahan persepsi yang berlanjut  pada kekeliruan interaksi terhadap Al Qur`anul Karim.

Seharusnya kecenderungan atau interaksi dengan Al-Qur`an dalam bentuk apapun, tidak boleh mengurangi fungsi utama Al-Qur`an sebagai petunjuk hudup. Sebuah pedoman dan petunjuk tidak akan bisa berfungsi jika hanya dibaca, diperdengarkan bahkan dihafalkan sekalipun, tanpa berusaha dipahami, didalami, diteliti, lalu diperjuangkan untuk dilaksanakan dan diamalkan dengan baik. Sebagaimana dikatakan KH. Hasan bahwa agar kita  mendapatkan manfaat yang optimal dalam berinteraksi dengan al Quran maka terlebih dahulu harus diyakini bahwa al Quran adalah petunjuk hidup dan solusi bagi berbagai problematika, baik skala individu, sosial maupun negara.

Jadi, kita jangan terus menerus, kebablasan, salah fokus.

Apa contohnya? Terlalu fokus pada menghafal tapi mengabaikan pemahaman ayat yang dihafal. Terlalu menargetkan cepat khatam dengan tanpa merasakan pesan apa yang dibaca. Terlalu menekankan cara mengucapkan huruf hingga melewati pentingnya memahami Al Quran, dll.

Tentunya kita bersyukur dengan menjamurnya berbagai sekolah dan pesantren yang menekankan penghafalan Al-Qur`an. Bersyukur dengan hadirnya berbagai halaqah dan rumah Al-Qur`an yang mengajarkan cara membaca yang benar hingga tahsin, yang menyebar di berbagai penjuru negeri. 

Kita juga senang melihat anak anak generasi masa depan mulai menyukai aktifitas membaca dan menghafalkan Al Quran.

Namun, beragam fakta yang menggembirakan itu, tidak boleh mengabaikan atau mengurangi perhatian kita kepada pemahaman dan penerapan isi Al-Qur`an. Umat Islam harus tetap menjaga dan menyadari, fungsi dan tujuan Al-Qur`an yakni sebagai pedoman bagi kehidupan umat manusia dan kejayaan umat Islam.

Tidak sedikit ulama yang mengatakan bahwa umat Islam akan kembali jaya dengan “apa” yang membuat umat terdahulu jaya.

Apa yang membuat umat terdahulu jaya? Jawabannya adalah al Quran yang dijadikan sebagai pedoman hidup.

Rasulullah Saw bersabda: “Sesungguhnya aku tinggalkan padamu  dua perkara, kamu tidak akan tersesat setelah itu, yaitu Kitab Allah (al Quran) dan Sunnahku.” (H.R. Hakim)

Allah Swt berfirman: “Maka jika datang kepadamu petunjuk dari-Ku, lalu barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan ia tidak akan celaka. Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta.” (Q.S. Thaha: 123-124)

Semua yang berhubungan dan berkaitan dengan Al Quran pasti menjadi mulia dan dimuliakan oleh Allah SWT. Begitupun sebaliknya.

Semoga Ramadan tahun ini membangunkan kesadaran untuk bersemangat menjadikan al Quran sebagai petunjuk hidup, hudan linnas

Wallahua’lam bi shawab. []

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top