Ternak Teri


PEKERJAAN UTAMA saya, dari dulu sampai sekarang, adalah antar-jemput anak-anak dan istri (ternak teri) dari dan ke sekolah. Bukan cuma AJI (antar-jemput istri).
Orang-orang mungkin heran. Kok bisa. Ya, bisa. Saya kan mengutamakan keluarga, kerjaan nomor dua. Terus yang kedua, saya suka gak tegaan membiarkan anak-istri naik kendaraan umum atau ojek online. Hehee…
Lah, kapan kerjanya? Ya, disambi di sela-sela ternak terilah.
Tadi ada yang nanya, “Bapak kerja di mana?”
Bingung juga mau menjawab. Masa mau terus terang, saya ini tak punya kantor dan karena itu bolehlah dibillang pengangguran.
Terpaksa ngomong muter-muter, “Tadinya saya di koran …, sebelumnya di …, sekarang saya gak ngantor lagi. Ya, nulis-nulis saja di mana sempat. Lebih sering di rumah saja.”
Ya, jauh sebelum Pandemi Covid-19 saya harus membiasakan diri “bekerja” di rumah saja.
Kepada Bang Anshori Djausal, saya sempat bilang, “Saya mau nulis-nulis saja.”
Semoga saya bisa istiqamah sebagai tukang tulis. Sesekali di-“perentah”-kan jadi narasumber, pembicara, pelatih, pengajar atau peserta diskusi, pelatihan, workshop, seminar, sekolah atau kuliah, saya manut-manut saja.
Tetap merdeka menulis!
Tabik. []
