Kolom

Asal-Usul Nama

NAMA Udo Z Karzi diringkes dari Udo Zulkarnain Zubairi Umpu ni Hakim (gak termasuk adok[1] ini ya, hahaa… ).

Adik-adik biasa panggil Udo Zul. Tapi, ada yang suka menyapa dengan Bang Zul atau Ka’Jol yang bukan aktris Bollywood. Benar sekali kalau Bang Anshori Djausal atau yang lain-lain yang paham tentang tutor (ada yang menuliskannya: tutokh atau tutogh) dalam sistem kekerabatan Lampung tidak memanggil saya Udo, tetapi Zul.

Awalnya, saya kurang nyaman dipanggil Mas Udo, Bang Udo, Pak Udo, dll. Sebab, Udo berarti kakak, abang, mas. Namun, saya membiarkan saja. Tidak semua orang tahu. Lagi pula, Udo sudah kadung berdekat-dekatan dengan Z Karzi.

Paling-paling di Liwa kalau ada yang memanggil Udo, maka ada banyak Udo yang akan menoleh. Biar saja. Hahaa….

Bagi yang susah menyebut huruf z (zet), saya dipanggil Jul. Biar keren dikit diubah menjadi Joel. Dengan mengotak-atik Zulkarnain Zubairi, jadilah nama Joel K. Enairy. Nama pena ini saya pakai untuk menulis di media era 1980-an akhir dan awal 1990-an.

Bukan karena Zulkarnain Zubairi tidak bagus yang menjadi alasan saya menyingkatnya menjadi Z Karzi. Nama ini terpakai dalam waktu cukup lama saat menjadi wartawan kampus Teknokra dan Republica berlanjut wartawan Tamtama dan Sumatera Post.

Agaknya, Z Karzi terlalu pendek dan belibet menyebut dan menuliskannya.

Udo saya tambahkan tahun 2000-an menjadi Udo Z Karzi ketika menulis surat untuk adik yang di Jakarta dan resmi mulai dipakai untuk urusan tulis-menulis dalam dua cerpen yang termuat dalam Graffity Imaji: Kumpulan Cerpen Pendek yang dieditori Sapardi Djoko Damono, Yanusa Nugroho & Anna Siti Herdiyanti (Yayasan Multimedia Sastra & Damar Warga, 2002), sebuah puisi dalam Lampung Kenangan: Krakatau Award 2002 (Dewan Kesenian Lampung, 2002), dan buku pertama saya, kumpulan sajak dwibahasa Lampung-Indonesia, Momentum (Dinas Pendidikan Propinsi Lampung, 2002).

Sebelumnya, untuk keperluan menyaru menjadi cewek, saya bernama Yuli Karnaty. Ini modifikasi lain dari Zulkarnain Zubairi ditambah ty yang saya ambil dari nama mak, Tria Qoti. Tapi, capek mesti menulis dari sudut pandang perempuan. Lucu pula manakala cowok mengungkap perasaannya dalam lembar surat berwarna ungu. Hahaa…. Nama Yuli Karnaty saya delete.

Di Lampost, saya suka ditulis singkat Zul Z atau Zulzet. Dijompa-jampi lagi, ketemulah nama Zulzet Renorya.

Eehh, ada kecelakaan lagi, nama saya ditulis Udo Z. Karnain.

Genti nama lagi? Udah ah… Tulis nama saya: Udo Z Karzi atau Zulkarnain Zubairi (tanpa titel dan adok). Di katalog atau daftar pustaka bisa ditemukan:
– Karzi, Udo Z
– Zubairi, Zulkarnain.

Biar gak bingung dan jelas statusnya. Tabik.  []


[1] adok/adek: gelar adat Lampung.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top