Aman, siapa yang hendak mencuri ikan-ikan itu. Orang Negarabatin baik-baik. Tapi nanti dulu, diam-diam Ijal, Edy Ateng, Hel, Romzi, Kifli, Ijal, Jaya,...
Tapi walau sudah bersemangat Uyung menangkap-nangkap ikan, paling-paling hanya beberapa ekor yang ia dapatkan. Ia lihat yang lain, banyak sekali ikan yang...
TAK terasa, cerbung Negarabatin hampir selesai. Paling hanya 20 bagian lagi. Sedari mula, menerjemahkan novel berbahasa Lampung ini ke bahasa Indonesia, niatnya...
#13 MELAWAI[1], KECERMA[2], NGUDUT… Orang Negarabatin memang kaya-kaya. Dulu, cukup hasil kebun seperti kopi dan lada yang dijual untuk bermacam-macam keperluan yang...
Oleh mereka diantarlah Uyung ke Kantor Polres. Polisi bertanya-tanya kepada yang mengantarkannya. Kemudian mereka bertanya langsung kepada Uyung. Polisi mengantar Uyung ke...
“Ada di … tempat yang ramai.” “Pasar?” “Bukan pasar. Di mana tempat yang ramai sekarang?” Diam semua. “Di mana itu?” “Ada harimau,...
#12 NONTON SIRKUS MALAH HILANG Tahun 1979. Sekolah Uyung, SDN 1 Negarabatin study tour ke Metro, ibu kota Lampung Tengah. Yang mengikuti...
Setelah Magrib, sudah mulai gelap. Pakngah Hairu sudah menyalakan lampung minyak. Sudah memasak nasi dan sayur. “Saya mau Supermi, Pakngah,” ujar Uyung...
Terdengar suara lelaki mirip genderuwo. “O, di situ tempatnya,” ujarnya menunjukkan arah tenggara. “Kamu keponakannya?” tanya lelaki itu lagi. “Iya, Pakngah. Saya...
Makan ketela rebus, menggigit tebu, kenyang pula Uyung dan Bahrein. “Sudah sore. Kembali yuk,” ajak Bahrein pada Uyung. “Ayo,” sahut Uyung sambil...
Komentar Terbaru